Management Safety Inspection Program

Manager Atas dan Menengah harus mengambil peranan dalam program " Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja" dari waktu ke waktu. Hal ini merupakan cara yang sempurna untuk tetap mengetahui dan merasakan apa yang terjadi di titik kontrol dan juga dapat untuk menunjukkan Komitmen dan Perhatian Manajemen terhadap aspek Keselamatan Kerja. Middle and Upper Managers should be take part in the planned "Safety and Health Inspection" or "Safety and Health Tours" from time to time. This is an excellent way to keep in touch with what's happening at the point of control and also to visible show the Management Safety Interest and Commitment.

Management Safety Inspection bukan merupakan inpeksi yang komprehensif untuk seluruh kondisi dan praktek substandard. Lebih kepada para manajer berjalan melewati area untuk mengobservasi masalah kritis dan menggalakkan praktek yang benar di area. Management Safety Inspection are not comprehensive inspections for all substandard conditions and practices. Rather they are walkthrough of an area specifically to observe critical or especially knotty problems and to reinforce positive practice in an area.

Managemen Safety Inspection adalah kesempatan yang baik sekali untuk menunjukkan kinerja manajemen. Hal ini dapat berarti seperti ujian akan banyak hal dan memberikan gambaran ke manajemen akan beberapa hal :

The Management Safety Inspection is an excellent opportunity for appraising Management Performance. It is means for disciplined examination of the way things are being managed and give you a picture :

1 Peralatan yang kondisinya baik >atau< peralatan penting yang kondisinya rusak. Well conditioned equipment >or< Key items that are about of breakdown.

2 Layout yang effisien >atau< penggunaan area yang buruk. Efficient Layout >or< Congestion and poor use of space

3 Alat kerja tersedia >atau< tidak ditemukan pada saat diperlukan. Tools in order >or< Scattered where they must be searched out when needed

4 Material siap digunakan >atau< susah diambil ketika harus digunakan Material ready for use >or< Buried behind and under things where they have to be dug out.

5 Area aman untuk bekerja >atau< terdapat bahaya terpeleset dan jatuh, alat operasi yang tak terlindungi, sudut tajan, bahaya terhadap kesehatan dll. Safe work areas >or< Ones with slip and trip hazard, unprotected points of operation, sharp points or edges, health hazard and so on.

6 Area kerja yang bersih >atau< terdapat kotoran yang tertunda dibersihkan. Clean work areas >or< Ones that will require shutdown and clean up the next time and executive or customer is scheduled to visit.

B. TUJUAN – PURPOSE

Tujuan dari Management Safety Inspection adalah :

The purpose of the Management Safety Inspection is :

* Untuk mengevaluasi keefektifan Safety Inspection yang dilaksanakan oleh supervisor safety committee yang diselenggarakan secara regular. To evaluate the effectiveness of the safety inspection conducted be each supervisory safety committee on regular basis.

* Untuk mengidentifikasi kondisi dan praktek substandard yang penting yang memerlukan upaya perbaikan. To identify the significant substandard conditions and practices which are required corrective actions.

* Untuk memberikan kesempatan kepada manajemen untuk menularkan pengalaman dan pemikirannya pada masalah-masalah khusus dan untuk menumbuhkan praktek yang aman di area. To give the committee members and opportunity to contribute their experience and perspective to especially knotty problems to reinforce positive practices in an Area.

* Untuk tetap menjaga hubungan dengan kejadian di tempat kerja. To keep in touch with what's happening at the point of control.

* Untuk menunjukkan Komitmen dan Perhatian Manajemen dalam Aspek Safety. To visible show the Management Interest and Commitment in the Safety Business

C. TIM INSPEKSI - INSPECTION TEAM

1. Management Safety Inspection Team terdiri dari anggota dari manajemen menengah dan atas baik dari fungsi Kilang maupun fungsi Non Kilang The Management Safety Inspection team consisting of members of middle and upper management from both Refinery and Non Refinery Department

2. Tim akan dipisah menjadi grup kecil terdiri sekitar 3 anggota. Masing-masing grup secara bersama akan menginspeksi fasilitas kilang. The team will be split into small group of approximately 3 (three) members. Each group will simultaneously inspect a designated portion of the company facilities

3. Setap grup menunjukan juru bicara yang akan melaporkan secara lisan temuan dan rekomendasi grupnya pada pertemuan setelah inspeksi. Each group will appoint a spokesman who shall verbally report the significant finding and recommendation of his group's inspection at the post inspection meeting.

4. Staff LK&KK akan dipasang di tiap grup sebagai sekretaris. Sekretaris dari masing-masing grup akan mengumpulkan semua temuan dan rekomendasi, dan akan mengirim laporan tertulis ke Sekretaris Komite. HSE staff personal will be assigned to each group as secretary. The secretary of each group shall compile all finding and recommendations , and forward a written report to Committee Secretary.

D. PERTEMUAN SEBELUM INSPEKSI - PRE INSPECTION MEETING

Pertemuan sebelum inspeksi akan dilaksanakan dan dipimpin oleh Manajer Kilang di Ruang Premium, dengan agenda sebagai berikut :

A pre inspection meeting will be conducted and chaired by the chairman of the management safety committee (refinery managers) at the Premium meeting room, the agenda of the meeting is as follow :

1 Pembukaan

Introduction

2 Menilai ualng hasil Inspeksi Manajemen Sebelumnya. Review the previous Management Safety Inspection outstanding items.

3 Penjelasan tentang lingkup, grup, area dan pelaporan. Explanation of scope, grouping, defined area and reporting.

E. PERTEMUAN SETELAH INSPEKSI - POST INSPECTION MEETING.

Sebagai penutup dari Management Safety Inspection , akan dilakukan Pertemuan Setelah Inspeksi di Ruang Premium, dimana jurubicara masing-masing grup akan melaporkan temuan dan rekomendasinya secara lisan kepada Manajer Kilang. Upon completion of the Management Safety Inspection or at the time to be specified, a Post Inspection Meeting will be conducted at the Premium meeting room, where the spokesman of each group shall verbally report the significant findings and recommendations to the chairman of the committee.

sumber : MIigas-Indonesia.com

Menjadi Enterpreneur Setelah KULIAH?? Kenapa enggak !!

Biaya tinggi (apalagi akhir-akhir ini), susah (memang dibikin kudu susah), lama (dengan waktu yang sama dapat untuk membangun bisnis pribadi yang baik), cukup banyak tersedia waktu luang (manfaatkan dengan sangat baik), capek (dulu saya sampai kena typus tuh…) , ngabisin asset ortu (teman kos merelakan satu petak sawah yang menjadi bagiannya dalam pembagian warisan di awal, sedang RW saya menjual sapi untuk bisa ikut prosesi wisuda). 

Dengan semua ketidak nyamanan ini, sangat tidak logis kalau tujuan kuliah adalah hanya untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan orang lain. Kuliah seolah seperti sebuah media investasi untuk kemudian akan membuahkan hasil setelahnya (panen). Itu juga kalau mendapat pekerjan bagus pasca kuliah, karena banyak orang yang terpaksa menerima pekerjaan yang sebenarnya tidak dikehendaki. Lulusan S1 yang terpaksa menerima pekerjaan menjadi driver, misalnya. 

Bayangkan biaya dan waktu selama 3-5 tahun kuliah itu apabila anda konsentrasikan untuk membangun bisnis pribadi. Atau kalau maksa anda ingin tetap kuliah, manfaatkan waktu selama kuliah yang cukup banyak luangnya itu untuk membangun bisnis pribadi. Terus bisnis apa? Anda pernah dengar cerita tentang Carl Brashear ? (Penyelam kulit hitam pertama di angkatan laut Amerika Serikat).

Laporan Kompas Sabtu kemarin (19/06/09) menunjukkan aktivitas 8 Mahasiswa di Semarang yang sangat kreatif memanfaatkan waktu luanya. Yaitu, 8 orang patungan masing-masing 300rb untuk kemudian bermain saham dengan modal hanya 2,4jt. Satu bulan kemudian ia untung 200rb dengan ratusan transaksi di pasar saham. Untung dikit, tapi praktek dalam transaksi saham adalah pelajaran yang luar biasa! Luluas kuliah mungkin ia sudah tidak perlu lagi bekerja karena dengan modal yang diperoleh dalam bermain saham dapat digunakan sebagai modal untuk menjalani bisnis pribadi.

Tujuan semula
1. Ibadah
Menuntuk ilmu adalah bagian dari kelengkapan ibadah anda. Tetapi menutut ilmu tidak harus di bangku kuliah, tidak pula kudu ke negeri China (padahal kebanyakan orang kuliah justru ke Amerika atau negeri Eropa). Jadi bagi anda yang tidak mempunyai kesempatan untuk mengenyam bangku kuliah, apalagi kuliah keluar negeri, jangan berkecil hati. Masih banyak lahan ibadah diluar kampus.

2. Mencari pekerjaan.
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang yang tidak sekolah, atau “setengah” sekolah, atau sekolah seadanya tetapi dapat berhasil dalam mencari pendapatan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya bahkan jadi pengusaha kaya. Kalau kuliah hanya untuk kemudian mencari pekerjaan, bukankah pilihan diluar kampus lebih menarik?

Baca lagi artikel di sini, karena tidak jarang karyawan kemudian merintis bisnis pribadi dan akhirnya resign dari kantor untuk menekuni bisnis pribadinya. Kalau hal seperti ini yang akan menjadi jalan hidup anda, kenapa tidak dari sekarang anda merintis bisnis pribadi saja? Tidak ada modal? Boleh deh anda mejadi karyawan, tetapi hanya untuk mengumpulkan modal saja sambil merintis bisnis pribadi anda. 

Jadi, setelah mendapat cukup modal, jangan lupa pada tujuan semula, yaitu resign dan menekuni bisnis pribadi anda! Tapi ingat ya, kebanyakan orang lupa dengan tujuan awal mereka, atau telah merubah tujuannya kemudian nyemplung dalam dunia kerja yang terkadang justru tidak produktif karena potensi anda tidak maksimal di tempat kerja sekarang!


sumber : www.javasecret.com

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda